Energi dari Kremasi Mayat
Sementara itu,
Kematian orang-orang asal Hastings,
Inggris sangat membantu negara kerajaan tersebut memproduksi energi yang dapat
digunakan kembali.
Selama ratusan
tahun, sebuah lembaga bernama Hastings Borough Council di Timur Sussex
mengkremasi orang-orang yang meninggal dunia, tanpa tahu manfaat dari carbon
footprint yang dihasilkan dari proses kremasi tersebut.
Carbon footprint adalah total kumpulan emisi gas dari efek rumah
kaca yang dihasilkan suatu organisasi, pabrik ataupun produk. Gas ini sering
disebut juga sebagai karbondioksida.
Kini
lembaga tersebut ingin berinvestasi untuk teknologi sumber daya energi dengan
memanfaatkan proses kremasi orang telah meninggal. Mereka
berupaya mengubah sisa panas dari proses kremasi menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat.
Sebuah generator
baru yang segera dipasang musim panas mendatang, merupakan bagian dari
kelengkapan proyek energi seharga 800.000 euro ini. Proyek tersebut diyakini
akan menghemat biaya dengan memangkas anggaran untuk energi. Demikian
keterangan yang dikutip dari TG Daily.
Manager Hastings Borough Council Peter Mead
menyebutkan tanaga daur ulang tersebut tidak datang langsung dari tubuh jenazah
akan tetapi berasal dari mesin yang digunakan untuk mengkremasi orang meninggal
dan menyaring gas dari proses pembakaran.
Hingga saat ini, tempat pembakaran mayat di
Hastings Borough Council telah menghasilkan gas bermanfaat senilai 25.000 euro
setiap tahunnya. (sumber :suaramedia)
Komentar
Posting Komentar