Memulai Energi Terbarukan dari Rumah Sendiri
Hampir
seluruh tenaga surya Australia datang dari atap rumah-rumah pribadi. Tidak ada
kekurangan sinar matahari, namun untuk mengembangkan energi surya, sebuah
solusi penyimpanan dibutuhkan.
Pembangkit
tenaga surya skala besar umum ditemui di Jerman, namun di Australia peralihan
ke energi terbarukan justru lebih banyak terjadi pada skala individu. Lebih
dari satu juta rumah di Australia kini memiliki panel surya, namun bagaimana cara menyimpan
energi untuk saat dibutuhkan muncul sebagai tantangan berikutnya.
Kebanyakan
energi terbarukan Australia, dan sebagian besar upayanya tersebar dalam bentuk
panel surya di atap-atap rumah di pinggiran kota.
Peter
Holland memanfaatkan tenaga surya di rumah namun membutuhkan sebuah generator
untuk mengoperasikan peralatan rumah tangga bertenaga besar
Ini datang
dengan sejumlah tantangan, dan operator jaringan listrik mulai mengambil
langkah untuk membatasi jumlah tenaga surya yang bisa ditambahkan ke sebuah
wilayah. Di negara bagian Australia Barat, perusahaan negara Western Power
mencegah instalasi skala besar - lebih besar dari 30 kilowatt peak (kWp) -
untuk memasok listrik ke jaringan. Perusahaan yang menyuplai wilayah pedesaan
di negara bagian, Horizon Power, bulan Oktober 2013 mengumumkan bahwa apabila
sebuah sistem tenaga surya dibangun, harus dilengkapi dengan semacam teknologi
'pemulusan energi terbarukan' - pada dasarnya sejenis baterai.
Terbatasnya
Kapasitas Baterai
Saat ini
masalahnya adalah baterai entah terlalu mahal atau tidak efisien. Bahkan
rumah-rumah yang memiliki instalasi surya relatif besar kerap kali tidak dapat hanya
bergantung pada sumber tersebut - bahkan di bawah matahari Australia yang
terik.
"Masalah
utamanya untuk saya adalah teknologi penyimpanan listrik tidak banyak
berkembang dalam 41 tahun terakhir saya tinggal di sini," ungkap Peter
Holland, seorang warga yang tinggal tak jauh dari ibukota negara bagian, Perth.
"Saya
selalu punya penyimpanan 12 baterai 2 volt, tapi jumlah yang terbuang begitu
banyak," kata Holland. "Baterai relatif tidak efisien dan mereka sangat
mahal." Oleh karena itu sistem Holland yang tidak terhubung dengan
jaringan membutuhkan sebuah generator sebagai cadangan saat matahari tidak
bersinar atau kala menyalakan alat rumah tangga bertenaga besar.
Potensi Pengurangan
Biaya
Menjawab
keluhan Peter Holland, sebenarnya sudah ada sejumlah perkembangan terkait
penyimpanan listrik - terutama menyangkut baterai. Bahkan analis energi dan
akademisi Ray Wills mengatakan bahwa semakin awamnya teknologi baterai berarti
pengurangan biaya produksi dapat ditekan dengan lebih cepat.
"Baterai
cukup luar biasa, karena umat manusia telah lama menggunakan baterai dan jauh
lebih lama daripada penyebaran panel surya," tutur Wills. Ia menilai
permintaan untuk lebih banyak baterai, terutama baterai ion litium yang kerap
ditemui pada alat elektronik seperti smartphone dan laptop, akan mendorong
peningkatan produksi baterai.
Analis
energi Ray Wills memprediksikan harga baterai akan segera turun, begitu juga
dengan panel surya
"Kami
telah melihat peningkatan sebesar 600 persen pada produksi panel surya dalam 5 tahun terakhir dan
konsekuensinya harga panel surya turun lebih dari 80 persen dalam waktu
beberapa tahun," catatnya, "dan kami akan melihat perkembangan serupa
pada baterai."
Bagi Peter
Holland, momen tersebut sudah terlalu lama ditunggu. "Meski sistem tenaga surya
saya cukup menakjubkan, saya juga kecewa dan frustrasi karena tidak dapat
mencapai tingkat efisiensi yang saya inginkan." (Sumber : dw.de/indonesia)
Komentar
Posting Komentar